Friday, June 17, 2022

Review anime Seitokai no Ichizon

Post oleh : IF | Rilis : 6/17/2022 01:42:00 PM | Label :

 Review anime tentang keseharian di OSIS, Seitokai no Ichizon.


Apakah ada orang yang sudah pernah menonton anime yang satu ini, nama animenya adalah Seitokai no Ichizon atau dalam bahasa Inggris disebut Student Council's Discretion atau jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti Kebijaksaan OSIS.

Pada kesempatan ini, Anime Analisa akan mereview bagian menarik dan kurang menarik dari anime ini, jadi bagi yang penasaran tentang pendapat Anime Analisa mengenai anime yang satu ini, terus baca ulasan ini sampai habis, ya.

Student Council's Discretion


Sinopsis Cerita :

Bayangkan menjalani hidup sebagai wakil presiden OSIS, melewati hari-hari dengan makan snack, bermain game, dan menjalin ikatan harem dengan gadis-gadis cantik. Persis seperti inilah kehidupan yang dipimpin oleh siswa SMA Ken Sugisaki, atau begitulah menurutnya!

Biasanya, pengurus OSIS Akademi Hekiyou dipilih melalui pemungutan suara, tetapi posisi tambahan diberikan kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam ujian. Ken, yang secara historis memiliki nilai di bawah rata-rata, bekerja keras untuk meningkatkannya agar dapat diterima di OSIS, dengan tujuan akhir untuk mengelilingi dirinya dengan gadis-gadis yang menyukainya.

Sayangnya untuk wakil presiden, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya para nyonya dewan yang terus-menerus menolak tawarannya, mereka juga lebih memilih untuk fokus pada kegiatan yang lebih penting dan "membosankan", seperti mengatur acara sekolah dan mengelola klub lain. Tetapi beberapa rintangan kecil seperti ini tidak akan menghentikan Ken untuk mengejar mimpinya, bahkan jika itu tampak agak konyol.


Sebelum kita melanjutkan pembahasannya lebih jauh, diperingatkan bagi yang tidak suka SPOILER, karena bahasan kali ini akan sedikit menyingung alur cerita dari anime ini, jadi silahkan tinggalkan halaman ini, jika kalian tidak ingin terkena SPOILER apapun.

seitokai_no_ichizon

--- SPOILER ALERT ---



Inilah pembahasannya :

Tokoh utama yang menarik.

Sugisaki Ken sebagai tokoh utama dari anime ini sangatlah menari. Dia memiliki wajah tampan dan nilai yang bagus, tapi hal itu tidak membuatnya populer di kalangan gadis yang tergabung di OSIS. Mereka biasanya selalu mengejeknya atau menyegelnya agar tidak berbuat mesum. Ini mungkin memang kesalahan Ken yang selalu bertingkah seperti Harem King ke para gadis yang belum tentu memiliki perasaan pada dirinya.

Di setiap episode dimana Ken muncul, dia selalu bisa membuat para penonton tertawa dengan tingkah konyol dan jenaka miliknya. Lalu di beberapa bagian dari cerita, kita juga bisa melihat sisi serius dari Ken yang berbanding terbalik dengan sifat yang biasanya dia tunjukan di hadapan para gadis.

Mungkin dirinya akan lebih mudah mendapatkan hati para gadis, jika dia terus menunjukan sisi serius dan keren miliknya, tapi dia lebih memilih menjadi badut agar selalu bisa tertawa dan tersenyum dengan para gadis.


Opening dan Ending yang menarik untuk disaksikan.

Opening pada Season pertama memiliki konsep yang cukup menarik, dimana para Heroine yang ada di anime ini diutarakan ke berbagai musim yang ada, yaitu Kurimu ke musim semi, Minatsu ke musim panas, Chizuru ke musim gugur dan Mafuyu ke musim dingin. Musim yang cocok dengan kepribadian mereka. Judul lagu openingnya adalah "Treasure" yang dinyanyikan oleh para Heroine yang ada di anime ini.

Sementara Endingnya kita disajikan oleh berbagai lagu yang berbeda di setiap episodenya. Mungkin yang tidak mengerti bahasa Jepang akan kesulitan menyadarinya, karena ending pada anime ini meski memiliki lirik yang berbeda, tapi nada atau musik instrumen yang digunakan tetaplah sama.

Hal yang sama dilakukan pada Season kedua dari anime ini. Mereka tetap mengganti lirik dari setiap ending, tapi tidak benar-benar merubah musik yang digunakan untuk mendampingi nyanyian para pengisi suaranya. 


Komedi yang segar.

Komedi yang dibawakan oleh anime ini cukup segar. Ini mungkin adalah berkat kerja keras Ken yang selalu bisa memberikan komedi yang berbeda pada setiap episodenya di Season pertama.

Dalam hal komedi, tingkah dari Ken memang tidak ada duanya di anime ini, kalian mungkin akan dibuat kesulitan menahan tawa saat melihat perilaku Ken dan apa yang biasanya menimpa dirinya di ruang OSIS.

Memang cukup disayangkan komedi yang dibawa pada season kedua dari anime ini terasa lebih hambar, tapi kita bisa cukup terhibur dengan beberapa obrolan dari para karakter yang menembus dinding ke-4 (Ngomongin para staff anime).


Voice Acting yang bagus.

Para VA atau Seiyuu pada anime ini sangat bagus memerankan peran mereka masing-masing, terutama Kondou Takashi yang mengisi suara dari Sugisaki Ken, pasti sulit baginya untuk tetap menjaga suaranya agar bisa tetap pas dengan Ken yang selalu energik dan berisik.

Memang sedikit disayangkan karena pengisi suara dari Mafuyu dan Chizuru diganti pada season kedua, tapi penggantinya tidaklah begitu buruk, meski harus diakui bahwa mereka berdua terasa sedikit berbeda saat Seiyuu mereka diganti.


Heroine utama yang kurang menarik.

Salah satu kekurangan terbesar pada anime ini, Kurimu tidaklah begitu cocok menjadi Heroine utama. Dia memang karakter yang lucu dan imut, tapi sayang sekali dia malah lebih cocok ke karakter anak kecil dari pada tokoh Heroine.

Meskipun dia adalah yang tertua di antara para anggota OSIS yang lain, tapi sayangnya dia jugalah yang paling kekanakan di antara mereka semua. Bukan hanya urusan ukuran badan, tapi juga untuk ukuran otak dan tingkah. Dia malah tidak ada bedanya dengan anak TK.

Mafuyu, Chizuru atau Minatsu mungkin lebih cocok dijadikan Heorine utama pada seri ini, meski sayangnya harus diakui mereka juga tidak benar-benar memiliki elemen untuk menjadi Heroine utama. Kalian mungkin bisa menganggap mereka berempat sebagai Heroine utama yang dibagi keempat bagian.

seitokai-season-2


Season 2 yang berubah total.

Inilah yang terburuk dari anime ini, season 1 dan 2 dari anime ini terasa seperti dua anime yang berbeda. Perubahan ini mungkin tak lepas dari perpindahan Studio yang mengerjakan anime ini. Season pertama dikerjakan oleh Studio DEEN (yang memang terkenal dengan anime komedinya), sedangkan season 2-nya dikerjakan oleh AIC.

Ada dua karakter utama yang pengisi suara atau seiyuu-nya diganti, lalu ada perubahan desain karakter yang menurutku malah kurang menarik, jika dibandingkan dengan season pertamanya. Lalu yang terparah ruang OSIS-nya malah lebih sempit dari pada ruang OSIS di season satu (bahkan para karakter di anime ini juga sempat membicarakannya).

Meski ada beberapa adegan yang bagus di season 2 ini yang cukup bagus, seperti bagian akhirnya, meski masih terasa ada yang kurang.


Tambahan Heroine yang tidak menarik.

Tambahan Heroine dari anime ini tidaklah begitu menarik, Ringo dan Asuka, yang seharusnya bisa membuat cerita di anime ini lebih emosional, karena mereka berdua terkait erat dengan masa lalu Ken, tapi sayangnya mereka tidaklah begitu menonjol dan terasa biasa saja.

Asuka serasa versi murah dari Chizuru, sedangkan Ringo adalah versi murah dari Mafuyu. Padahal mereka bisa dikatakan adalah hal yang membuat hidup Ken cukup menderita di masa SMP-nya, tapi sayangnya tidak ada adegan yang benar-benar emosional di antara mereka.


Heroine sampingan yang cukup menarik.

Heroine sampingan seperti Lilicia, Minase atau malah si kecil Elise terasa lebih menarik dari pada Kurimu, si Heroine utama. Entah kenapa Heroine sampingan di anime ini malah memiliki dinamika yang lebih unik dari pada si Heroine utamanya sendiri.

Minase terasa lebih mirip rival dari Ken, bukannya Minatsu. Sedangkan Lilicia dan Elise bisa menjadi sosok yang bisa nge-trolling Ken, padahal biasa Ken yang suka nge-trolling anggota OSIS yang lain, satu-satunya yang bisa nge-trolling Ken di OSIS adalah Chizuru, biasanya yang lain lebih mudah tersulut emosinya.


Memiliki beberapa adegan emosional.

Beberapa adegan di anime ini cukup memberikan emosi yang bagus bagi penontonnya, seperti saat Minatsu dan Mafuyu akan pindah sekolah atau saat di bagian akhir dari anime ini.

Meski anime ini hanya anime komedi kehidupan sehari-hari, tapi ada beberapa adegan bagus yang bisa membuatmu sedikit merasa emosi dari karakter yang ada di dalamnya.

Adegan yang menurutku paling emosional di anime ini adalah cerita masa lalu Chizuru dan Ken. Mereka berdua sebetulnya cukup mirip satu sama lain, jadi wajar jika mereka bisa memiliki dinamika yang cukup baik saat bersama.


Nilai akhir : 7/10

seitokai-no-ichizon-cosplay


Seitokai no Ichizon adalah anime komedi yang cukup menarik untuk disaksikan di kala santai, anime harem ini tidaklah seperti anime harem kebanyakan, karena para harem yang dimiliki oleh Ken tidak ada satupun yang benar-benar memperebutkannya dan tidak ada adegan Lucky Sukebe yang terjadi pada Ken.

Sayang sekali season 2 dari anime ini tidak dapat diadaptasi dengan baik dan terkadang komedi yang dibawakan juga mulai terasa membosankan, andai saja season 2 dibuat dengan lebih baik, mungkin anime yang satu ini tidak akan terlalu underrated.

Jika kalian ingin menonton anime komedi yang santai dan bertema harem, tapi tidak mainstream, maka mungkin anime yang satu ini akan menjadi jawaban yang tepat untuk kalian.


Itulah tadi pendapat Anime Analisa mengenai anime yang satu ini, jadi sekarang giliran kalian mengutarakan pendapat kalian mengenai anime yang satu ini, apakah kalian menyukai anime semacam ini? Atau kalian malah tidak suka? Jangan malu mengungkapkan pikiran kalian, jika kalian menyampaikannya dengan cara yang baik, maka Anime Analisa akan sangat menghargainya dan akan membuat Blog ini semakin berkembang. See You!


Sumber sinopsis : My Anime List (MAL)

https://myanimelist.net/anime/5909/Seitokai_no_Ichizon


Related Posts

Contact Form

Name

Email *

Message *