Review film terbaik dari Doraemon,
Doraemon: A Grandmother's Recollections.
Apa film Doraemon favorit kalian? Apakah Stand By Me? ataukah film Doraemon lainnya yang sering ditayangkan di televisi? Jika kalian bertanya film Doraemon terbaik pada admin, maka film inilah jawabannya. Film pendek yang durasinya tidak lebih dari 30 menit.
Kenapa film yang durasinya tidak lebih dari setengah durasi film Doraemon lainnya bisa menjadi film terbaik dari semua film Doraemon yang ada? Setelah membaca review ini atau menonton filmnya secara langsung, kalian pasti akan langsung menemukan jawabannya.
Diperingatkan bagi yang belum menonton film ini, artikel ini akan dipenuhi oleh SPOILER, maka segeralah tinggalkan halaman ini, jika kalian tidak ingin terkena SPOILER apapun.
--- SPOILER ALERT ---
Simpel, tapi penuh dengan emosi.
Film ini memiliki tema yang simpel, yaitu Nobita yang ingin bertemu kembali dengan neneknya. Akan tetapi film ini dapat memberikan banyak emosi kepada penontonnya, terutama bagi yang dekat dengan nenek mereka.
Bahkan satu-satunya alat ajaib yang digunakan dalam film ini adalah mesin waktu, berbeda sekali dengan berbagai film lainnya dimana Doraemon selalu mengeluarkan alat ajaibnya untuk menyelamatkan mereka dari situasi yang genting.
Memang tidak ada bahaya mengancam nyawa di film ini, seperti yang biasanya Nobita dan kawan-kawannya hadapi selama pertualangan mereka di film-film lainnya. Akan tetapi film ini tetap dapat menunjukan ketuguhan hati seorang Nobita, seperti yang dia lakukan di film-film lainnya.
Hal simpel di film ini memang yang membuat film ini dapat memiliki banyak emosi dan makna di dalamnya tanpa harus bertele-tele.
Menunjukan kasih sayang seorang nenek pada cucunya, begitu juga sebaliknya.
Ini adalah tema utama dari film ini, menunjukan kasih sayang seorang nenek pada cucunya dan juga sebaliknya. Nobita tetap menyayangi boneka teddy bear pemberian neneknya, meski boneka tersebut sudah rusak parah, menunjukan bahwa dirinya benar-benar menghargai barang pemberian neneknya tersebut dan kenangan yang tersimpan di dalamnya.
Begitu juga dengan sang nenek. Dalam film ini kita berkali-kali ditunjukan dengan rasa cinta seorang nenek, padahal film ini berdurasi kurang dari 30 menit. Si nenek selalu terlihat sabar menghadapi Nobita yang selalu egois dan menangis, bahkan dia tidak nampak marah sedikitpun saat Nobuta kecil menyuruhnya pergi dan menghilang di hadapannya. Dia bahkan terus menggendong Nobita kecil saat dia tengah tertidur selama pencarian mereka terhadap kembang api yang tidak bisa mereka temui di berbagai toko mainan.
Mungkin adegan yang paling menunjukan betapa cintanya si nenek pada Nobita adalah saat Nobita dari masa depan menunjukan dirinya pada sang nenek dan mengatakan bahwa dirinya berasal dari masa depan, dari pada shok dan tidak percaya dengan perkataan Nobita (seperti yang ditakutkan Doraemon di awal film), si nenek langsung percaya dengan perkataan Nobita, dia bahkan merasakan perasaan aneh saat melihat Nobita dari masa depan, sebelum dia mengenalkan dirinya dengan benar yang menandakan bahwa si nenek sudah merasakan bahwa anak itu memanglah Nobita yang sudah besar.
Menunjukan penyesalan seorang cucu pada neneknya.
Setiap kali si Nobita kecil mengatakan perkataan jahat dan egois pada neneknya, yang paling tersakiti bukanlah si nenek, melainkan si Nobita dari masa depan. Meski yang mengatakan hal tersebut adalah dirinya yang berusia 3 tahun, tapi Nobita tetap merasa sangat bersalah karena telah mengatakan hal tersebut, bahkan di salah satu adegan, dia sempat memarahi dirinya yang lebih muda tersebut, karena telah menyakiti perasaan si nenek.
Di bagian akhir film, kita bisa menyaksikan adegan saat Nobita meminta maaf pada sang nenek atas perkataannya sewaktu masih kecil. Adegan ini sangatlah emosional, apalagi bagi orang-orang yang tidak bisa meminta maaf pada sang nenek, sebelum berpisah dengan neneknya atas semua perbuatan egois mereka sewaktu kecil. Mungkin tidak sedikit dari penonton yang menangis saat menyaksikan adegan tersebut.
Menunjukan keteguhan hati seorang Nobita dengan cara yang paling realistis.
Pada film ini Nobita tidak sekalipun mengandalkan alat-alat ajaib Doraemon, bahkan pada awal film saat Doraemon ingin membantu Nobita memperbaikit boneka beruangnya dengan kain waktu, dia menolaknya, karena merasa bahwa boneka itu baik-baik saja dengan keadaannya saat ini dan memperbaikinya dengan seadanya.
Lalu keteguhan Nobita benar-benar ditunjukan saat dirinya ingin merebut kembali boneka beruang yang dirampas oleh seekor anjing yang menakutkan dari tangan Nobita kecil. Nobita tidak segan-segan untuk mengejar anjing tersebut, meski biasanya dia hanya gemetar ketakutan saat berhadapan dengan anjing yang menakutkan, di film ini Nobita dapat menghadapi, tidak hanya satu, tapi empat anjing menakutkan saat 3 ekor anjing lainnya muncul untuk membantu anjing yang pertama.
Meski Nobita tetap gemetara, tapi dia tetap berusaha untuk merebut kembali boneka beruang tersebut dan melindunginya. Hal itu karena dia sangat menyayangi boneka tersebut yang berisi banyak kenangannya bersama sang nenek.
Selama adegan tersebut, Nobita sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari Doraemon, karena kepala si Robot kucing itu tengah tersangkut, jadi Nobita benar-benar merebut dan melindungi boneka tersebut dengan usahanya sendiri dan dirinya berhasil melakukan hal tersebut.
Dapat menunjukan dengan baik bahwa Gian dan Suneo sebetulnya peduli pada Nobita.
Memang benar bahwa setiap film Doraemon selalu menampilkan Gian dan Suneo sebagai teman Nobita yang dapat diandalkan, tapi dalam film-film itu Gian dan Suneo selalu terasa seperti dua karakter yang berbeda dengan TV series-nya.
Pada film ini, mereka berdua tetap digambarkan sebagai tukang bully Nobita, tapi meski begitu, di salah satu adegan di film ini menunjukan bahwa sebetulnya kedua orang tersebut tetaplah peduli pada Nobita. Saat mereka melihat boneka beruang milik Nobita kecil di tangan Nobita masa depan, mereka berdua langsung mencoba merebut kembali boneka tersebut, karena mengira bahwa Nobita masa depan itu merebut boneka milik Nobita kecil.
Meski pada bagian awal film, mereka berdua dibuat menangis oleh Nobita masa depan, karena membully Nobita kecil dan dibuat takut olehnya, tapi begitu mereka melihat boneka kesayangan Nobita direbut oleh orang menakutkan itu, mereka tetap mencoba merebut kembali boneka tersebut meski harus berhadapan dengan orang yang jauh lebih besar dan tua dari mereka. Mereka hanya berusia 3 tahun, sementara Nobita saat itu berumur sekitar 10 tahun.
Sayang sekali adegan seperti ini jarang sekali berhasil dilakukan sebaik yang dilakukan pada film ini, bahkan film Stand By Me tidak dapat melakukan hal ini dengan baik. Film ini menunjukan bahwa sifat usil Gian dan Suneo hanyalah cara mereka untuk berteman dengan Nobita (Meski hal itu tetap tidak baik dilakukan), bukan karena mereka benar-benar membenci dirinya.
Menunjukan sisi dewasa dari seorang Nobita.
Kalau kalian sudah menonton film ini atau setidaknya membaca dari awal artikel ini, karena pasti menyadari bahwa Nobita jauh lebih dewasa di film ini dari pada dirinya di film-film Doraemon lain, apalagi di TV seriesnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin-poin di atas, Nobita tidak sekalipun meminta bantuan dari alat-alat ajaib Doraemon, padahal biasanya dia langsung merengek pada Doraemon, begitu sesuatu terjadi padanya, padahal itu hanyalah hal kecil.
Dia juga ditunjukan sangat menyayangi boneka beruang miliknya dan ingin memperbaikinya sendiri, meski hasilnya tetaplah tidak baik. Di sini ditunjukan Nobita mau melakukan sesuatu sendiri dan tidak meminta bantuan pada orang lain.
Dia juga sengaja mengalah pada Gian dan Suneo yang ingin merebut kembali boneka milik dirinya di masa lalu, setelah dirinya menyadari bahwa mereka melakukan hal tersebut demi dirinya di masa lalu dan menyadari sebetulnya mereka berdua sangat peduli pada dirinya.
Dia juga memarahi dirinya di masa lalu, begitu Nobita kecil itu mengatakan hal yang buruk pada neneknya. Meski pada dirinya sendiri, Nobita tetap bisa bersikap adil dan dewasa dengan memarahi dirinya sendiri, padahal biasanya dia tidak mau disalahkan saat sesuatu masalah terjadi.
Bahkan di akhir film kita dapat menyaksikan Nobita meminta maaf dan mengakui kesalahannya, meski dia tetap terlihat seperti anak kecil yang menangis di depan neneknya, tapi mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah tanda dari seseorang yang telah tumbuh dewasa.
Memiliki adegan yang menunjukan kasih sayang seorang Ibu, meski sedikit.
Pada bagian awal film, kita diperlihatkan dengan Ibunya yang tanpa pikir panjang membuang boneka beruang milik Nobita, karena mengira bahwa barang itu telah usang dan pantas dibuang, untung saja Nobita secara kebetulan menemukan barang tersebut. Akan tetapi di akhir film, kita ditunjukan dengan Ibu Nobita yang membantu Nobita memperbaiki boneka beruang tersebut, setelah menyadari bahwa boneka tersebut memiliki arti yang banyak bagi dirinya.
Di pertengahan film, kita juga diperlihatkan Ibu Nobita yang mencoba melindungi Nobita kecil dari Nobita masa depan yang memarahi Nobita kecil, karena kata-kata kasarnya pada si nenek. Meski sebentar, tapi film ini tidak lupa menambahkan adegan kasih sayang Ibu dan anak.
Kesimpulan.
Meksi film ini mungkin adalah salah satu film terpendek yang dimiliki oleh Doraemon dan tidak begitu jauh berbeda dari TV seriesnya, tapi kreator dari film ini dapat memberikan banyak emosi di dalamnya. Ada banyak adegan yang akan membuatmu menangis, karena teringat kembali dengan sang nenek yang mungkin telah tiada.
Adegan dimana sang nenek yang mengetahui bahwa dirinya berusia tak lama lagi dan ingin setidaknya melihat Nobita yang masuk SD, lalu Nobita yang mengabulkan perminataan si nenek dengan memakai tas sekolahnya dan mengakui bahwa dirinya berasal dari masa depan dan sudah bersekolah di SD kelas 5 adalah puncak dari segala emosi yang ada di film ini.
Mengabulkan permintaan si nenek sebelum dirinya meninggal. Mungkin semua orang ingin melakukan hal tersebut, jika memiliki mesin waktu, seperti yang telah Nobita tunjukan dalam film ini.
Bagi kalian yang masih memiliki nenek, sayangilah mereka. Jangan biarkan diri kalian memiliki penyesalan, karena pernah mengatakan hal buruk dan menyakiti perasaannya. Buatlah dia merasa senang dan bangga, karena memiliki cucu seperti kalian. Lalu minta maaflah padanya, sebelum kalian terlambat melakukannya.
Akhir kata, semoga kalian juga bisa merasakan emosi dalam film ini dan mengambil hikmah darinya.
Sebagai catatan tambahan, Saya berkali-kali menahan tangis saat menulis artikel ini, karena film ini sangat menyetuh hati.